Minggu, 27 November 2016

Metode Analisis Secara Umum

Pada prinsipnya semua metode analisis berorientasi objek adalah sama, perbedaan hanya terletak pada sudut pandang dan teknis pelaksanaannya. 
Secara umum, metode analisis berorientasi objek mencakup representasi kelas dan hirarki kelas, model hubungan objek, dan model perilaku objek. 

Tahap atau skema pelaksanaan analisis berorientasi objek : 
- Tentukan kebutuhan pemakai untuk sistem berorientasi objek 
- Identifikasi kelas dan objek 
- Identifikasi atribut dan layanan untuk setiap objek 
- Definisikan struktur dan hirarki 
- Buat model hubungan objek 
- Buat model perilaku objek
Menentukan Kebutuhan Pemakai untuk Sistem Berorientasi Objek 
• Mengidentifikasikan proses-proses bisnis dan kebutuhan pemakai dan mengekspresikan dengan ‘use-case”. 
• Sebenarnya bukan merupakan aktivitas analisis berorientasi objek, karena tidak membicarakan pembahasan tentang objek. 
• Diperlukan karena dapat menjelaskan aktivitas-aktivitas apa saja yang harus dikerjakan oleh sistem, dan menjelaskan juga perilaku dari komponen-komponen sistem. 
• Ada diagram tertentu yang dapat merepresentasikan model kebutuhan dariuse-case” yang diperoleh.

Identifikasi Kelas dan Objek 

• Mengidentifikasi kelas-kelas dan objek-objek yang ada dalam lingkup aplikasi: - eksplisit pada pernyataan masalah - implisit pada lingkup aplikasi atau pengetahuan atas lingkup aplikasi 
• Kelas dan objek dapat diidentifikasi dari: 
- entitas eksternal yang memproduksi dan memakai informasi yang akan digunakan oleh sistem berbasis komputer 
- sesuatu yang merupakan bagian dari wilayah informasi dari permasalahan 
- kejadian, misalnya prosedur operasional, yang muncul dalam lingkup operasional sistem 
- peran yang dimainkan oleh orang-orang yang berinteraksi dengan sistem 
- unit organisasi yang relevan dengan aplikasi 
- tempat yang menentukan ruang lingkup masalah dan seluruh fungsi dari sitem 
- struktur yang mendefinisikan kelas dari objek atau yang menghubungkan kelas-kelas objek. 
• Abaikan kelas dan objek yang tidak tepat karena: - redunden - tidak relevan - lebih tepat berupa atribut- lebih tepat berupa operasi 
- lebih tepat berupa peran 
- lebih merupakan konstruksi implementasi.

Identifikasi Atribut dan Layanan 

• Mengidentifikasi atribut dan layanan yang terkait untuk setiap atribut tersebut. 
• Atribut diidentifikasi dari elemen-elemen data yang dapat menggambarkan (mencirikan) sebuah objek secara utuh. 
• Layanan diidentifikasi dari perilaku spesifik yang dapat menunjukkan peran dan tanggung jawab suatu objek. 
• Abaikan atribut yang tidak tepat karena: 
- berupa objek 
- berupa qualifier 
- berupa nama 
- berupa identifier pada implementasi 
- menyatakan status internal objek 
- merupakan atribut yang sangat kecil (minor) 
- bertentangan dengan atribut lain

Definisi Struktur dan Hirarki 

• Mendefinisikan struktur dan hirarki dari objek yang akan mengorganisasikan kelas objek. 
• Mengatur dan menyederhanakan objek-objek menjadi kelas-kelas objek melalui konsep agregasi dan pewarisan. 
• Struktur dan hirarki yang mungkin didefinisikan: 
- Struktur “generalization-specification 
Contoh:
- Struktur “whole-part” atau “a-part-of 
Contoh:
Buat Model Hubungan Objek 
• Mendefinisikan hubungan (asosiasi atau koneksi) antar kelas, yaitu ketergantungan antar satu kelas atau lebih dengan kelas lainnya. 
• Asosiasi dapat berbentuk: 
- lokasi fisik atau penempatan (next, to, part, of contained in) 
- aksi terarah (drive) 
- komunikasi (transmit to, acquires from) 
- kepemilikan (incorporated by, is composed of) 
- pemenuhan kondisi (manages, coordinates, controls) 
• Jenis-jenis asosiasi: 
- Asosiasi 1 – 1 (one-to-one association) 
- Ordering Hubungan berdasarkan urutan kejadian. 
Contoh:
• Nama hubungan dan garis atau anak panah digunakan untuk menyatakan hubungan antar kelas-kelas tersebut. 
• Abaikan asosiasi yang tidak tepat karena: 
- asosiasi antara kelas yang diabaikan 
- asosiasi implementatif atau tidak relevan 
- asosiasi yang berupa aksi 
- asosiasi ternary 
- asosiasi turunan
Buat Model Perilaku Objek 
• Menyatakan bagaimana sistem berorientasi objek akan menanggapi kejadian atau stimuli eksternal (memunculkan sifat dinamis objek). 
• Tahap-tahap untuk membuat model perilaku objek: 
- evaluasi semua “use-case” untuk memahami urutan interaksi yang ada dalam sistem 
- identifikasi kejadian yang menggerakkan urutan interaksi, dan pahami bagaimana kejadian-kejadian tersebut berhubungan dengan objek tertentu 
- buat penelusuran kejadian untuk setiap “use-case” 
- buat diagram transisi keadaan untuk sistem 
- tinjau ulang model perilaku objek untuk verifikasi keakuratan dan konsistensi







Tidak ada komentar:

Posting Komentar