Secara umum, metode analisis berorientasi objek mencakup representasi kelas dan hirarki kelas, model hubungan objek, dan model perilaku objek.
Tahap atau skema pelaksanaan analisis berorientasi objek :
- Tentukan kebutuhan pemakai untuk sistem berorientasi objek
- Identifikasi kelas dan objek
- Identifikasi atribut dan layanan untuk setiap objek
- Definisikan struktur dan hirarki
- Buat model hubungan objek
- Buat model perilaku objek
Menentukan Kebutuhan Pemakai untuk Sistem Berorientasi Objek
• Mengidentifikasikan proses-proses bisnis dan kebutuhan pemakai dan mengekspresikan dengan ‘use-case”.
• Sebenarnya bukan merupakan aktivitas analisis berorientasi objek, karena tidak membicarakan pembahasan tentang objek.
• Diperlukan karena dapat menjelaskan aktivitas-aktivitas apa saja yang harus dikerjakan oleh sistem, dan menjelaskan juga perilaku dari komponen-komponen sistem.
• Ada diagram tertentu yang dapat merepresentasikan model kebutuhan dari “use-case” yang diperoleh.
Identifikasi Kelas dan Objek
• Mengidentifikasi kelas-kelas dan objek-objek yang ada dalam lingkup aplikasi: - eksplisit pada pernyataan masalah - implisit pada lingkup aplikasi atau pengetahuan atas lingkup aplikasi
• Kelas dan objek dapat diidentifikasi dari:
- entitas eksternal yang memproduksi dan memakai informasi yang akan digunakan oleh sistem berbasis komputer
- sesuatu yang merupakan bagian dari wilayah informasi dari permasalahan
- kejadian, misalnya prosedur operasional, yang muncul dalam lingkup operasional sistem
- peran yang dimainkan oleh orang-orang yang berinteraksi dengan sistem
- unit organisasi yang relevan dengan aplikasi
- tempat yang menentukan ruang lingkup masalah dan seluruh fungsi dari sitem
- struktur yang mendefinisikan kelas dari objek atau yang menghubungkan kelas-kelas objek.
• Abaikan kelas dan objek yang tidak tepat karena: - redunden - tidak relevan - lebih tepat berupa atribut- lebih tepat berupa operasi
- lebih tepat berupa peran
- lebih merupakan konstruksi implementasi.
Identifikasi Atribut dan Layanan
• Mengidentifikasi atribut dan layanan yang terkait untuk setiap atribut tersebut.
• Atribut diidentifikasi dari elemen-elemen data yang dapat menggambarkan (mencirikan) sebuah objek secara utuh.
• Layanan diidentifikasi dari perilaku spesifik yang dapat menunjukkan peran dan tanggung jawab suatu objek.
• Abaikan atribut yang tidak tepat karena:
- berupa objek
- berupa qualifier
- berupa nama
- berupa identifier pada implementasi
- menyatakan status internal objek
- merupakan atribut yang sangat kecil (minor)
- bertentangan dengan atribut lain
Definisi Struktur dan Hirarki
• Mendefinisikan struktur dan hirarki dari objek yang akan mengorganisasikan kelas objek.
• Mengatur dan menyederhanakan objek-objek menjadi kelas-kelas objek melalui konsep agregasi dan pewarisan.
• Struktur dan hirarki yang mungkin didefinisikan:
- Struktur “generalization-specification”
Contoh:
- Struktur “whole-part” atau “a-part-of”
Contoh:
Buat Model Hubungan Objek
• Mendefinisikan hubungan (asosiasi atau koneksi) antar kelas, yaitu
ketergantungan antar satu kelas atau lebih dengan kelas lainnya.
• Asosiasi dapat berbentuk:
- lokasi fisik atau penempatan (next, to, part, of contained in)
- aksi terarah (drive)
- komunikasi (transmit to, acquires from)
- kepemilikan (incorporated by, is composed of)
- pemenuhan kondisi (manages, coordinates, controls)
• Jenis-jenis asosiasi:
- Asosiasi 1 – 1 (one-to-one association)
- Ordering
Hubungan berdasarkan urutan kejadian.
Contoh:
• Nama hubungan dan garis atau anak panah digunakan untuk menyatakan
hubungan antar kelas-kelas tersebut.
• Abaikan asosiasi yang tidak tepat karena:
- asosiasi antara kelas yang diabaikan
- asosiasi implementatif atau tidak relevan
- asosiasi yang berupa aksi
- asosiasi ternary
- asosiasi turunan
Buat Model Perilaku Objek
Buat Model Perilaku Objek
• Menyatakan bagaimana sistem berorientasi objek akan menanggapi
kejadian atau stimuli eksternal (memunculkan sifat dinamis objek).
• Tahap-tahap untuk membuat model perilaku objek:
- evaluasi semua “use-case” untuk memahami urutan interaksi yang ada
dalam sistem
- identifikasi kejadian yang menggerakkan urutan interaksi, dan pahami
bagaimana kejadian-kejadian tersebut berhubungan dengan objek
tertentu
- buat penelusuran kejadian untuk setiap “use-case”
- buat diagram transisi keadaan untuk sistem
- tinjau ulang model perilaku objek untuk verifikasi keakuratan dan
konsistensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar